RAMADAN SUDAH “DI DEPAN PINTU”
SIAPKAH KITA MENYAMBUTNYA? **
Kurang lebih sepekan lagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Aroma Ramadan telah tercium dari sekarang atau bahkan dari bulan sebelumnya, bulan Rajab. Dibulan Rajab itu umat Islam telah disunnahkan untuk mengamalkan doa sebagaimana yang diajarkan Baginda Nabi Saw:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkahilah kepada kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami (untuk melaksanakan puasa) pada bulan Ramadan”.
Doa tersebut berisi harapan kepada Allah agar bulan Rajab dan Sya’ban diberikan kekuatan dan kemampuan sehingga dapat mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadan. Selain harapan, doa tersebut juga mengandung semangat serta keyakinan bahwa bulan Ramadan adalan bulan yang istimewa yang di dalamnya terdapat banyak kebaikan serta berlimpahnya ampunan Allah kepada hamba-hambanya. Sebagaimana salah satu sabda Nabi Saw:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya: Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan (HR. Ahmad).
Tentu setelah kita mengetahui keutamaan bulan Ramadan selayaknya kita mempersiapkan diri menyambutnya dengan segenap lahir dan batin. Ramadan adalah bulan ibadah tidak hanya ibadah lahir_dengan berpuasa menahan lapar dan haus_tetapi juga ibadah batin. Sebab ibadah puasa Ramadan tidak hanya mengajarkan menahan lapar dan dahaga belaka namun dibalik itu semua umat Islam diperintahkan untuk menahan segala nafsunya. Bahkan nafsu untuk melakukan sesuatu yang dihalalkan saja dibatasi/dilarang seperti makan, minum, dan sebagainya apalagi melakukan sesuatu yang diharamkan.
Dari itu sudah seyogyanya kita melakukan serangkaian persiapan-persiapan guna menyambutnya, bulan Rajab dan Sya’ban adalah bulan latihan untuk menyabut Ramadan, sebab Ramadan bukan lagi untuk latihan tetapi Ramadan adalah untuk praktek sebagaimana persiapan yang telah dilakukan pada bulan sebelumnya. Mengapa kita perlu mempersiapkan diri?
Pertama, di bulan Ramadan umat Islam diperintah untuk berpuasa, kewajiban tersebut merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipatuhi dan puasa mempunyai tata cara meliputi syarat dan rukun serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa sehingga orang yang berpuasa tidak sia-sia menahan lapar dan haus sepanjang harinya, termasuk menjaga diri dari sesuatu yang mengurangi atau membatalkan pahala puasa, sebagaimana sabda Nabi Saw:
خمس يفطرن الصائم الكدب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة
“Lima hal yang merusak orang puasa, yaitu bohong, gosip, mengadudomba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat”.
Oleh sebab itu penting untuk memperdalam pengetahuan tentang puasa Ramadan, selain itu pengetahuan tentang puasa juga dapat mengarahkan kepada kekhusyuan dan ketenangan dalam beribadah sehingga mendapat pahala serta keridaan Allah.
Kedua, bulan Ramadan adalah bulan agung yang didalamnya banyak keutamaan dan kebaikan-kebaikan, ia datang hanya sekali dalam setahun, maka sangat perlu untuk dipersiapkan agar kita dapat secara maksimal mengisi bulan Ramadan, meraih segala kebaikannya lebih-lebih didalamnya ada satu malam yang mempunyai keistimewaan hingga mencapai derajat seribu bulan (Alqodr: QS-97), dengan persiapan yang matang diharapkan kita dapat menggapai Ramadan dan keluar sebagai “pemenang” meraih fitri.
Ramadan sudah mulai mendekat ke pintu rumah kita sebagai tamu istimewa, siapkah kita membuka pintu dan melayaninya dengan sepenuh hati? Siapkah kita membuatnya tersenyum saat waktu dia pulang nanti? Siap atau tidak yang pasti dia akan datang, sambutlah dia dengan kebagiaan dan keyakinan akan pahala dan ampunan dari Allah Swt.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah Swt memberi kita kekuatan dan kemudahan beribadah dibulan Ramadan, Amin.
**Hasanuddin, S.Sy.,M.H. (Hakim PA. Soasio)